komunikasi dakwah antar budaya



TUGAS MAKALAH
KOMUNIKASI DAKWAH ANTAR BUDAYA
(komunitas kopa)

Oleh :
Kelompok I :
SELVIANA DEWI
50100113077
                                             


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAPEL 2015/2016

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang begitu berarti kami ucapkan kepada Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan teknologi informasi dan komunikasi yang berjudul “Komunikasi Dakwah AntarBudaya pada Komunitas KOPA”.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan kami. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
     Dan kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan dan mempercayakan kepada kami tugas laporan ini. Dan semoga laporan kami ini dapat memberikan kita pelajaran baik itu kepada teman-teman sekalian maupun kepada kami yang mengerjakannya.

Selasa, 10 Mei 2016


                                                                                                                                                                                                                                    Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………       i
Daftar isi ……………………………………………….       ii

BAB I : PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang………………………………….       1
  2. Rumusan Masalah………………………………       2
  3. Tujuan ………………………………………….       3
  4. Manfaat………………………………………….      3

BAB II :  PEMBAHASAN
A.   Pengertian KOPA………………………………      4
B.   Sejarah terbentuknya KOPA……………………     4
C.  Komunikasi Dakwah Antar Budaya KOPA...…....    5

BAB III : PENUTUP
A.  Kesimpulan………………………………………     7



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari berkomunikasi, baik itu komunikasi secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan kita, karena tanpa komunikasi kita tidak bisa menyalurkan pendapat kita dan apa yang kita rasakan kepada seseorang.
Dengan demikian, komunikasi akan mempermudah kita dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Begitupun dalam berdakwah, kita juga dapat menyalurkan ilmu kita dibidang tersebut dengan berkomunikasi, karena dakwah adalah kewajiban bagi setip umat muslim untuk menyampaikan risalah Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam yaitu mengajak kepada yang ma”ruf dan melarang kepada kemungkaran.
Dengan berkembang pesatnya komunikasi dan dakwah, maka kebudayaan pun tidak mau dikalahkan. Budaya juga ingin dikenal oleh masyarakat disekitar dan masyarakat dari luar daerah. Dimana telah kita ketahui bahwa budaya adalah sesuatu yang dibuat oleh sekelompok orang terdahulu yang sampai sekarang masih ada dan turun kepada generasi ke generasi, baik itu budaya yang berbentuk symbol-simbol maupun yang bukan dimaksudkan dalam symbol yang mempunyai tujuan yang masuk akal.
Demikian pula yang terjadi di masyarakat Bima dan Dompu, karena budaya yang hampir hilang maka para pemuda daerah tersebut bersepakat untuk mendirikan sebuah komunitas. Dan komunitas tersebut dinamakan KOPA, dimana komunitas tersebut didirikan supaya dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya yang hampir hilang  di daerah Bima Dompu agar tetap ada dan dikenal oleh masyarakat luar.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komunitas KOPA ?
2.      Bagaimana sejarah terbentuknya KOPA ?
3.      Bagaimana komunikasi dakwah antar budaya komunitas tersebut ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui seluk-beluk KOPA
2.      Untuk memahami sejarah KOPA
3.      Untuk mengetahui komunikasi dakwah antar budaya yang dipakai daaalam komunitas tersebut.

D.    Manfaat
Adapun manfaat laporan ini dibuat adalah untuk memberikan informasi kepada teman-teman sekalian bahwa di Makassar terdapat begitu banyak komunitas yang dibawa oleh daerah-daerah di luar Makassar dan supaya masyarakat Makassar tahu terutama untuk para pemuda dan pemudi bahwa mempelajari budaya daerah lain itu perlu.


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian KOPA
Komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah-daerah tertentu dan anggotanya adalah dari daerah itu sendiri dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas biasa juga diartikan sebagai sebuah kelompok dari beberapa organisme yang melakukan kegiatan sosial karena memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
KOPA berasal dari tiga suku kata, yaitu Komunitas Pencinta Art. Dimana kita ketahui bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pencinta adalah sesuatu yang disenangi. Sedangkan Art disini artinya seni. Jadi, KOPA adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama dan mencinta atau menyenangi seni.
KOPA (Komunitas Pencinta Seni) ini adalah sebuah pembelajaran yang menggabungkan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Komunitas ini adalah komunitas orang Bima-Dompu yang bertempat di Jln. Alauddin II depan took buku paradigma.

B.         Sejarah Singkat Terbentuknya KOPA
Komunitas pencinta seni (KOPA) terbentuk sejak tahun 2011 dan diresmikan tahun 2012.  komunitas ini terdiri dari lima orang yaitu : Very, Ramlin, Andy, Salahuddin dan Bitton. Komunitas ini terbentuk karena seringnya berkumpul mahasiswa dari Bima-Dompu yang sering kewalahan dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Dan karena itu, kelima orang di atas berinisiatif untuk mendirikan sebuah komunitas dan dinamailah komunitas mereka dengan nama KOPA.
Adapun tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mempermudah mengerjakan tugas dan untuk mengembalikan budaya Bima-Dompu serta melestarikannya. Selain tujuan, komunitas ini juga memiliki struktur dimana komunitas tersebut di ketuai oleh Ansar da Wakilnya adalah Abdul Qadir yang sekarng masih kuliah di UNISMUH.
Mahasiswa UNISMUH ini, mempunyai harapan kedepannya agar budaya yang ada di daerahnya tidak hilang akan tetapi akan selalu dilestarikan meskipun saat ini dia erada di Makassar, tapi budaya yang dimiliki akan selalu dikembangkan.
Beskem atau tempat komunitas tersebut berada di Jalan Alauddin II depan took buku paradigma. Dan sampai sekarang anggota komunitas tersebut sebanyak 96 orang. Yang tediri dari 40 orang perempuan dan 56 orang laki-laki.
Adapun penerimaan anggota diambil dari Mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, dan pengkaderannya dilakukan sekali setahun. Kegiatan pengkaderan tersebut dinamakan jelajah KOPA dan dilaksanakan di tempat-tempat wisata seperti Tanjung, Samkarita, Benteng Rotterdam, dan tempat wisata lainnya yang biasa di tempati Mahasiswa melakukan kegiatannya. Dan materi yang diberikan pada anggota baru adalah dasar seperti kemahasiswaan atau suplemen untuk Mahasiswa Baru (MABA), bukan Cuma itu, akan tetapi anggota baru juga diberi pendalaman tentang komunitas tersebut seperti jelajah KOPA sesuai dengan nama acara pengrekrutan atau pengkaderannya.

C.    Komunikasi Dakwah Antar Budaya KOPA
Dalam kehidupan sosial, komunitas pencinta seni ini berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan orang di luar daerahnya. Akan tetapi, dia menggunakan bahasanya sendiri saat berada di tempat komunitasnya.
Bima-Dompu ini memiliki budaya yang disebut dengan rimpu tembe yang artinya memakai sarung, menutupi kepala persis seperti kerudung. Kebudayaan inilah yang ingin komunitas pencinta seni tersebut dilestarikan agar tidak hilang terkikis oleh waktu dan zaman.
Oleh karena budaya yang ingin dipertahankan komunitas tersebut maka anggota dari komunitas itu memilih kegiatan tentang seni sesuai dengan nama komunitasnnya yaitu pencinta seni. Adapun kegiatan seni komunitas tersebut adalah seni lukis, drama, teater, tari dan seni rupa. Dimana seni lukis memberikan pesan moral sebagai pesan dakwah dari komunitas tersebut. Seni drama memberikan corak hidup masyarakat Bima-Dompu sebagai komunikasi untuk memperkokoh dan melestarikan budaya masyarakat tersebut, begitupun dengan seeni tari dan rrupa.
Adapun seni lain yang digunakan dalam menyampaikan pesan dakwahnya adalah dengan seni cetak cungkil, dimana seni ini membantu dalam pembuatan kaligrafi dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan keagamaan dan kepercayaan massyarakat Bima-Dompu.
Adapun peserta kegiatan pementasan Komunitas pencinta seni ini adalah komunitas lain yang berasal dari Bima-Dompu saja, komunitas daari daerah di luar itu tidak bisa ikut.

BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
1.      KOPA berasal dari tiga suku kata, yaitu Komunitas Pencinta Art. Dimana kita ketahui bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pencinta adalah sesuatu yang disenangi. Sedangkan Art disini artinya seni. Jadi, KOPA adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama dan mencinta atau menyenangi seni.
2.      Komunitas pencinta seni (KOPA) terbentuk sejak tahun 2011 dan diresmikan tahun 2012.  komunitas ini terdiri dari lima orang yaitu : Very, Ramlin, Andy, Salahuddin dan Bitton. Komunitas ini terbentuk karena seringnya berkumpul mahasiswa dari Bima-Dompu yang sering kewalahan dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Dan karena itu, kelima orang di atas berinisiatif untuk mendirikan sebuah komunitas dan dinamailah komunitas mereka dengan nama KOPA.
3.      Dalam kehidupan sosial, komunitas pencinta seni ini berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan orang di luar daerahnya. Akan tetapi, dia menggunakan bahasanya sendiri saat berada di tempat komunitasnya. Bima-Dompu ini memiliki budaya yang disebut dengan rimpu tembe yang artinya memakai sarung, menutupi kepala persis seperti kerudung. Kebudayaan inilah yang ingin komunitas pencinta seni tersebut dilestarikan agar tidak hilang terkikis oleh waktu dan zaman.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © IIN ANDRIANI YUSUF. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates