Entertainment

Fun & Fashion

International

Latest Updates

komunikasi dakwah antar budaya

04.33


TUGAS MAKALAH
KOMUNIKASI DAKWAH ANTAR BUDAYA
(komunitas kopa)

Oleh :
Kelompok I :
SELVIANA DEWI
50100113077
                                             


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAPEL 2015/2016

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang begitu berarti kami ucapkan kepada Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan teknologi informasi dan komunikasi yang berjudul “Komunikasi Dakwah AntarBudaya pada Komunitas KOPA”.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan kami. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
     Dan kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan dan mempercayakan kepada kami tugas laporan ini. Dan semoga laporan kami ini dapat memberikan kita pelajaran baik itu kepada teman-teman sekalian maupun kepada kami yang mengerjakannya.

Selasa, 10 Mei 2016


                                                                                                                                                                                                                                    Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………       i
Daftar isi ……………………………………………….       ii

BAB I : PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang………………………………….       1
  2. Rumusan Masalah………………………………       2
  3. Tujuan ………………………………………….       3
  4. Manfaat………………………………………….      3

BAB II :  PEMBAHASAN
A.   Pengertian KOPA………………………………      4
B.   Sejarah terbentuknya KOPA……………………     4
C.  Komunikasi Dakwah Antar Budaya KOPA...…....    5

BAB III : PENUTUP
A.  Kesimpulan………………………………………     7



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari berkomunikasi, baik itu komunikasi secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan kita, karena tanpa komunikasi kita tidak bisa menyalurkan pendapat kita dan apa yang kita rasakan kepada seseorang.
Dengan demikian, komunikasi akan mempermudah kita dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Begitupun dalam berdakwah, kita juga dapat menyalurkan ilmu kita dibidang tersebut dengan berkomunikasi, karena dakwah adalah kewajiban bagi setip umat muslim untuk menyampaikan risalah Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam yaitu mengajak kepada yang ma”ruf dan melarang kepada kemungkaran.
Dengan berkembang pesatnya komunikasi dan dakwah, maka kebudayaan pun tidak mau dikalahkan. Budaya juga ingin dikenal oleh masyarakat disekitar dan masyarakat dari luar daerah. Dimana telah kita ketahui bahwa budaya adalah sesuatu yang dibuat oleh sekelompok orang terdahulu yang sampai sekarang masih ada dan turun kepada generasi ke generasi, baik itu budaya yang berbentuk symbol-simbol maupun yang bukan dimaksudkan dalam symbol yang mempunyai tujuan yang masuk akal.
Demikian pula yang terjadi di masyarakat Bima dan Dompu, karena budaya yang hampir hilang maka para pemuda daerah tersebut bersepakat untuk mendirikan sebuah komunitas. Dan komunitas tersebut dinamakan KOPA, dimana komunitas tersebut didirikan supaya dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya yang hampir hilang  di daerah Bima Dompu agar tetap ada dan dikenal oleh masyarakat luar.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komunitas KOPA ?
2.      Bagaimana sejarah terbentuknya KOPA ?
3.      Bagaimana komunikasi dakwah antar budaya komunitas tersebut ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui seluk-beluk KOPA
2.      Untuk memahami sejarah KOPA
3.      Untuk mengetahui komunikasi dakwah antar budaya yang dipakai daaalam komunitas tersebut.

D.    Manfaat
Adapun manfaat laporan ini dibuat adalah untuk memberikan informasi kepada teman-teman sekalian bahwa di Makassar terdapat begitu banyak komunitas yang dibawa oleh daerah-daerah di luar Makassar dan supaya masyarakat Makassar tahu terutama untuk para pemuda dan pemudi bahwa mempelajari budaya daerah lain itu perlu.


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian KOPA
Komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah-daerah tertentu dan anggotanya adalah dari daerah itu sendiri dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas biasa juga diartikan sebagai sebuah kelompok dari beberapa organisme yang melakukan kegiatan sosial karena memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
KOPA berasal dari tiga suku kata, yaitu Komunitas Pencinta Art. Dimana kita ketahui bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pencinta adalah sesuatu yang disenangi. Sedangkan Art disini artinya seni. Jadi, KOPA adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama dan mencinta atau menyenangi seni.
KOPA (Komunitas Pencinta Seni) ini adalah sebuah pembelajaran yang menggabungkan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Komunitas ini adalah komunitas orang Bima-Dompu yang bertempat di Jln. Alauddin II depan took buku paradigma.

B.         Sejarah Singkat Terbentuknya KOPA
Komunitas pencinta seni (KOPA) terbentuk sejak tahun 2011 dan diresmikan tahun 2012.  komunitas ini terdiri dari lima orang yaitu : Very, Ramlin, Andy, Salahuddin dan Bitton. Komunitas ini terbentuk karena seringnya berkumpul mahasiswa dari Bima-Dompu yang sering kewalahan dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Dan karena itu, kelima orang di atas berinisiatif untuk mendirikan sebuah komunitas dan dinamailah komunitas mereka dengan nama KOPA.
Adapun tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mempermudah mengerjakan tugas dan untuk mengembalikan budaya Bima-Dompu serta melestarikannya. Selain tujuan, komunitas ini juga memiliki struktur dimana komunitas tersebut di ketuai oleh Ansar da Wakilnya adalah Abdul Qadir yang sekarng masih kuliah di UNISMUH.
Mahasiswa UNISMUH ini, mempunyai harapan kedepannya agar budaya yang ada di daerahnya tidak hilang akan tetapi akan selalu dilestarikan meskipun saat ini dia erada di Makassar, tapi budaya yang dimiliki akan selalu dikembangkan.
Beskem atau tempat komunitas tersebut berada di Jalan Alauddin II depan took buku paradigma. Dan sampai sekarang anggota komunitas tersebut sebanyak 96 orang. Yang tediri dari 40 orang perempuan dan 56 orang laki-laki.
Adapun penerimaan anggota diambil dari Mahasiswa yang berasal dari Bima-Dompu, dan pengkaderannya dilakukan sekali setahun. Kegiatan pengkaderan tersebut dinamakan jelajah KOPA dan dilaksanakan di tempat-tempat wisata seperti Tanjung, Samkarita, Benteng Rotterdam, dan tempat wisata lainnya yang biasa di tempati Mahasiswa melakukan kegiatannya. Dan materi yang diberikan pada anggota baru adalah dasar seperti kemahasiswaan atau suplemen untuk Mahasiswa Baru (MABA), bukan Cuma itu, akan tetapi anggota baru juga diberi pendalaman tentang komunitas tersebut seperti jelajah KOPA sesuai dengan nama acara pengrekrutan atau pengkaderannya.

C.    Komunikasi Dakwah Antar Budaya KOPA
Dalam kehidupan sosial, komunitas pencinta seni ini berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan orang di luar daerahnya. Akan tetapi, dia menggunakan bahasanya sendiri saat berada di tempat komunitasnya.
Bima-Dompu ini memiliki budaya yang disebut dengan rimpu tembe yang artinya memakai sarung, menutupi kepala persis seperti kerudung. Kebudayaan inilah yang ingin komunitas pencinta seni tersebut dilestarikan agar tidak hilang terkikis oleh waktu dan zaman.
Oleh karena budaya yang ingin dipertahankan komunitas tersebut maka anggota dari komunitas itu memilih kegiatan tentang seni sesuai dengan nama komunitasnnya yaitu pencinta seni. Adapun kegiatan seni komunitas tersebut adalah seni lukis, drama, teater, tari dan seni rupa. Dimana seni lukis memberikan pesan moral sebagai pesan dakwah dari komunitas tersebut. Seni drama memberikan corak hidup masyarakat Bima-Dompu sebagai komunikasi untuk memperkokoh dan melestarikan budaya masyarakat tersebut, begitupun dengan seeni tari dan rrupa.
Adapun seni lain yang digunakan dalam menyampaikan pesan dakwahnya adalah dengan seni cetak cungkil, dimana seni ini membantu dalam pembuatan kaligrafi dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan keagamaan dan kepercayaan massyarakat Bima-Dompu.
Adapun peserta kegiatan pementasan Komunitas pencinta seni ini adalah komunitas lain yang berasal dari Bima-Dompu saja, komunitas daari daerah di luar itu tidak bisa ikut.

BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
1.      KOPA berasal dari tiga suku kata, yaitu Komunitas Pencinta Art. Dimana kita ketahui bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pencinta adalah sesuatu yang disenangi. Sedangkan Art disini artinya seni. Jadi, KOPA adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah yang sama dan mencinta atau menyenangi seni.
2.      Komunitas pencinta seni (KOPA) terbentuk sejak tahun 2011 dan diresmikan tahun 2012.  komunitas ini terdiri dari lima orang yaitu : Very, Ramlin, Andy, Salahuddin dan Bitton. Komunitas ini terbentuk karena seringnya berkumpul mahasiswa dari Bima-Dompu yang sering kewalahan dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Dan karena itu, kelima orang di atas berinisiatif untuk mendirikan sebuah komunitas dan dinamailah komunitas mereka dengan nama KOPA.
3.      Dalam kehidupan sosial, komunitas pencinta seni ini berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan orang di luar daerahnya. Akan tetapi, dia menggunakan bahasanya sendiri saat berada di tempat komunitasnya. Bima-Dompu ini memiliki budaya yang disebut dengan rimpu tembe yang artinya memakai sarung, menutupi kepala persis seperti kerudung. Kebudayaan inilah yang ingin komunitas pencinta seni tersebut dilestarikan agar tidak hilang terkikis oleh waktu dan zaman.

media by design and utilization

04.18


Tugas makalah
Dosen : Usman Alwi,M.Pd.I

Media By Design dan Media By Utilization





Kelomplok 6

Iin Andriani                             10519203513
Marhani                                   10519195613
Dinal Alfiansyah                     10519192613




urusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
JUniversitas Muhammadiyah Makassar
Tahun Akademik 2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala Puji ats kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dengan judul “Media by Design dan Media Utilization”. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah  ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.




Makassar, 27 Mei 2016

                                   

            Penyusun








Daftar isi


Kata pengantar……………………………………………………….      i
Daftar isi………………………………………………………………..     ii
BAB I Pendahuluan
  1. Latar belakang…………………………………………………     iii
  2. Rumusan masalah…………………………………………….     iv
  3. Tujuan penulisan…………………........................................        iv
BAB II Pembahasan
  1. Pengertian Media……………………………………………..      1
  2. Media By Design dan Media Utilization……………………………     3
BAB III Penutup
  1. Kesimpulan…………………………………………………………       7
  2. Saran
Daftar pustaka
















BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Belajar, kata tersebut tak asing lagi dikalangan umum yang memiliki konotasi, bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku seseorang meliputi perubahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), lebih condong akan menghasilkan ketrampilan dan kemampuan dan lain-lain. Telah kita maklumi bahwa dalam proses pembelajaran yang berlangsung baik itu di dalam atau diluar kelas tidak selamanya dapat berlangsung dengan maksimal dalam hal ini yaitu efektif dan efisien, untuk menunjang sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien maka dibutuhkan kesesuaian dan ketersediaan komponen-komponen yang akan mendukung pencapaian tujuan sebuah pembelajaran tersebut seperti adanya perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran ataupun evaluasi pembelajaran.
Salah satu komponen penting yang mempengaruhi tecapainya tujuan pembelajaran adalah media pembelajaran. Tepatnya pemilihan media yang akan dilakukan maka akan memaksimalkan proses penerimaan informasi yang disampaikan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya, pembelajaran yang disampaikan pun akan lebih menarik. Dalam makalah ini akan dijelaskan fungsi dan manfaat (nilai) praktis media pembelajaran.
Penggunaan media  pengajaran  dapat membantu  pencapaian  keberhasilan  belajar. Ditegaskan  oleh  Danim  (1995:1)  bahwa  hasil  penelitian  telah  banyak  membuktikan efektivitas  pengunaan  alat  bantu  atau  media  dalam  proses  belajar  mengajar  di  kelas, terutama  dalam  hal  pengingkatan  prestasi  siswa.  Terbatasnya media  yang  dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.    Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan  yang  tidak  dapat  diabaikan. Hal  ini  dapat  dipahami mengingat  proses  belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal  hidup  di  masa  sekarang  dan  masa  akan  datang.  Salah  satu  upaya  yang  harus ditempuh  adalah  bagaimana menciptakan  situasi  belajar  yang memungkinkan  terjadinya proses  pengalaman  belajar  pada  diri  siswa  dengan menggerakkan  segala  sumber  belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.Sasaran  dari  penggunaan  media  adalah  agar  anak  didik  mampu  menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang  telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka  dengan  mudah  mengerti  dan  memahami  materi  pelajaran  yang  disampaikan kepada mereka. ketika mengajar kita memerlukan suatu alat atau media pembelajaran untuk mempermudah kita dalam menyampaiakan materi pembelajaran ke peserta didik. selain memeprmudah, juga bisa membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pelajaran. nah, apa sih media pembelajaran?, sumber belajar? pengertian media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yakni sumber pesan dan penerima pesan, sehingga media pembelajaran dapat diartikan sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan penerima pesan. Sumber belajar diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dugunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar.

B.    Rumusan Masalah
1.          Apa yang dimaksud dengan Media ?
2.          Apa yang dimaksud Media by design Media by utilization ?

C.    Tujuan
1.          Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan media
2.          Mampu membedakan media design dengan media utilization



BAB II
PEMBAHASAN

  1. Media by design
      Media By Design (rancangan),adalah  media rancangan karena perlu dirancang dalam persiapa secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu. (media by design) contohnya: Grafis, model, modul, paket terprogram, gambar dan foto, program audio, program vidio, komputer interaktif, multi media dan jaringan.
=»tGÏ. çm»oYø9tRr& y7øs9Î) Ô8t»t6ãB (#ÿr㍭/£uÏj9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä t©.xtFuŠÏ9ur (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇËÒÈ
Artinya :
‘’Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad, 38: 29)

Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwa,kita mampu mengambil pembelajaran dari kitab (kitab dalam bahasa arab adalah buku)

  1. By Utilization
By utilization (media tanpa rancangan yaitu media yang menggunakan benda sebenarnya) atau media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan trdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai). Contoh: benda sebenarnya, lingkungan, nara sumber, penomena alam dll.
ôs)s9 šc%x. Îû öNÎhÅÁ|Ás% ×ouŽö9Ïã Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# 3 $tB tb%x. $ZVƒÏtn 2uŽtIøÿム`Å6»s9ur t,ƒÏóÁs? Ï%©!$# tû÷üt/ Ïm÷ƒytƒ Ÿ@ÅÁøÿs?ur Èe@à2 &äóÓx« Yèdur ZpuH÷quur 5Qöqs)Ïj9 tbqãZÏB÷sムÇÊÊÊÈ
Artinya ;
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (QS. Yuusuf, 12: 111)
Îûur #ÓyqãB øŒÎ) çm»oYù=yör& 4n<Î) tböqtãöÏù 9`»sÜù=Ý¡Î0 &ûüÎ7B ÇÌÑÈ
Artinya ;
"Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mu'jizat yang nyata." (QS. Adz-Dzaariyaat, 51: 38)
ôs)s9ur !$oYõ3n=÷dr& öNä3tã$uô©r& ö@ygsù `ÏB 9Å2£B ÇÎÊÈ 
Artinya :
"Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi s "Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar, 54: 51)
çm»oYù=yJymur 4n?tã ÏN#sŒ 8yºuqø9r& 9Žß ßŠur ÇÊÌÈ ÌøgrB $uZÏ^ãôãr'Î/ [ä!#ty_ `yJÏj9 tb%x. tÏÿä. ÇÊÍÈ s)s9ur !$yg»oYø.t¨? Zptƒ#uä ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇÊÎÈ y#øs3sù tb%x. Î1#xtã ÍäçRur ÇÊÏÈ ôs)s9ur $tR÷Žœ£o tb#uäöà)ø9$# ̍ø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇÊÐÈ
Artinya;
"Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya adzab-Ku dan ancaman-ancamanku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar, 54: 13-17)
¨bÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏG÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$yg¨Y9$#ur Å7ù=àÿø9$#ur ÓÉL©9$# ̍øgrB Îû ̍óst7ø9$# $yJÎ/ ßìxÿZtƒ }¨$¨Z9$# !$tBur tAtRr& ª!$# z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# `ÏB &ä!$¨B $uŠômr'sù ÏmÎ/ uÚöF{$# y÷èt/ $pkÌEöqtB £]t/ur $pkŽÏù `ÏB Èe@à2 7p­/!#yŠ É#ƒÎŽóÇs?ur Ëx»tƒÌh9$# É>$ys¡¡9$#ur ̍¤|¡ßJø9$# tû÷üt/ Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbqè=É)÷ètƒ ÇÊÏÍÈ
Artinya;
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Al-Baqarah, 2: 164)
$yJ¯RÎ) ã@sWtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# >ä!$yJx. çm»uZø9tRr& z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# xÝn=tG÷z$$sù ¾ÏmÎ/ ßN$t6tR ÇÚöF{$# $£JÏB ã@ä.ù'tƒ â¨$¨Z9$# ÞO»yè÷RF{$#ur #Ó¨Lym !#sŒÎ) ÏNxs{r& ÞÚöF{$# $ygsùã÷zã ôMoY­ƒ¨$#ur  Æsßur !$ygè=÷dr& öNåk¨Xr& šcrâÏ»s% !$pköŽn=tæ !$yg9s?r& $tRâöDr& ¸xøs9 ÷rr& #Y$pktX $yg»uZù=yèyfsù #YŠÅÁym br(x. öN©9 šÆøós? ħøBF{$$Î/ 4 y7Ï9ºxx. ã@Å_ÁxÿçR ÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 tbr㍤6xÿtGtƒ ÇËÍÈ
Artinya;
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya adzab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir." (QS. Yuunus, 10: 24)
Šuqtƒr& öNà2ßtnr& br& šcqä3s? ¼çms9 ×p¨Yy_ `ÏiB 9@ŠÏ¯R 5>$oYôãr&ur ̍ôfs? `ÏB $ygÏFóss? ㍻yg÷RF{$# ¼çms9 $ygÏù `ÏB Èe@à2 ÏNºtyJ¨W9$# çmt/$|¹r&ur çŽy9Å3ø9$# ¼ã&s!ur ×p­ƒÍhèŒ âä!$xÿyèàÊ !$ygt/$|¹r'sù Ö$|ÁôãÎ) ÏmÏù Ö$tR ôMs%uŽtIôm$$sù 3 šÏ9ºxx. ÚúÎiüt7ムª!$# ãNà6s9 ÏM»tƒFy$# öNä3ª=yès9 šcr㍩3xÿtGs? ÇËÏÏÈ
Artinya;
"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (QS. Al-Baqarah, 2: 266)


Media yang digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
            Dalam memilih media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kriteria-kriteria pemilihan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas. Beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan dengan tujuan pengajaran, sesuai dengan isi bahan ajar, kemudahan dalam memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakan media, waktu yang tersedia cukup, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media yang akan digunakan dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran (Sudjana dan Rivai, 2005: 5).

















BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
 Penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah pembelajaran seperti menyederhanakan kerumitan bahan yang akan disampaikan .Sumber belajar ada dua yaitu sumber belajar yang dirancang (resources by design), contohnya LKS dan sumber belajar yang dimanfaatkan (resources by utilization), contohnya bank, pengadilan, museum, dsb..
  1. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah khususnya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karenanya, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
















DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,  Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Mufarrokah, Anissatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta : Teras, 2009.

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV.Misaka Galiza, 2003.

Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2004.





 
Copyright © IIN ANDRIANI YUSUF. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates